SIBERSATU.COM - Banyak konsumen di Indonesia yang tertipu atau terkecoh saat hendak membeli sneakers. Hal ini disebabkan oleh ketidakpahaman mereka dalam membedakan antara sneakers asli dan palsu. Hasil survei Kurious dari Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan bahwa masih ada 18,3% konsumen di Indonesia yang tidak memiliki pengetahuan untuk membedakan sneakers asli dan imitasi.
Menurut survei tersebut, cara paling utama untuk membedakan antara sneakers asli dan palsu adalah dengan mengamati kualitas jahitan sepatu, yang mencapai 71,2% dari responden. Selain itu, ada juga cara lain seperti melihat desain dan tekstur sol sepatu (57,9%), melihat kode produksi pada tag sepatu (56,1%), sneakers dijual dengan harga yang wajar (55,4%), dan gambar logo sepatu (42,1%).
Beberapa responden juga membedakan sneakers asli dan palsu dengan melihat kode produksi pada box sepatu (40,9%) dan reputasi toko (32,1%). Namun, ada juga responden yang menggunakan cara lainnya sebesar 2,5%, seperti dengan melihat aroma sepatu.
Survei dilakukan oleh Kurious-KIC pada 399 responden yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, dengan proporsi responden laki-laki sebesar 49,2% dan perempuan sebesar 50,8%. Lebih dari separuh responden berasal dari Pulau Jawa selain Jakarta (64%), diikuti oleh Jakarta (15,4%) dan Sumatera (10,9%). Responden dari Sulawesi, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua mencapai rentang 0,5% - 3,6%.
Mayoritas responden berusia antara 35-44 tahun (31,7%), diikuti oleh kelompok usia 25-34 tahun (29,6%) dan kelompok usia 45-54 tahun (22,2%).
Survei dilakukan pada tanggal 14 – 22 Februari 2023 dengan menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI). Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 4,9% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Dalam membeli sneakers, sangat penting bagi konsumen untuk memahami cara membedakan antara sneakers asli dan palsu. Hal ini dapat menghindarkan mereka dari pembelian produk palsu yang tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat merusak reputasi merek sepatu.
Red.
