Notification

×

Kode Iklan Disini

Kode Iklan Disini

Didi Kempot, "Godfather of Broken Hearts" Dikenang di Google Doodle

Sabtu, 25 Februari 2023 | Februari 25, 2023 WIB Last Updated 2023-02-25T21:50:08Z


SIBERSATU.COM - Hari ini Minggu 26 Februari 2023, Google Doodle merayakan Didik Prasetyo atau lebih dikenal sebagai Didi Kempot, penyanyi dan pencipta lagu Indonesia yang dicintai dan dikenal sebagai "Bapak Lagu Keroncong". Kempot dikenal sebagai maestro musik campursari Jawa dan telah menulis lebih dari 700 lagu sepanjang karirnya. Pada hari ini, tepatnya tahun 2020, ia menerima penghargaan Billboard Indonesia Lifetime Achievement Award.


Kempot dilahirkan dalam keluarga penghibur di Surakarta, Indonesia pada Desember 1966. Ayah dan kakaknya adalah pelawak dan ibunya adalah penyanyi tradisional Jawa.


Ketika berusia 18 tahun, Kempot dan teman-temannya membentuk grup musik jalanan bernama Kelompok Pengamen Trotoar, dan mulai mengamen untuk hidup. Selama lebih dari dua dekade, penyanyi kelas dunia ini tampil tak dikenal di jalanan Surakarta dan Jakarta. "Kelompok Pengamen Trotoar" juga menjadi tempat ia mendapat nama belakang terkenal "Kempot".


Meskipun ia tidak memiliki uang, Kempot menulis dan menyanyikan beberapa lagu terkenalnya seperti "We Cen Yu", "Cidro" (Hancur), "Moblong-Moblong" (Berlubang), dan "Podo Pintere" (Sama Pandai) selama waktu itu. Setelah seharian mengamen, Didi seringkali tidak tidur untuk merekam lagunya ke dalam kaset kosong. Meskipun sebagian besar kaset yang ia kirim ke studio rekaman tidak pernah melewati meja keamanan, Kempot tidak pernah menyerah pada mimpinya.


Kempot akhirnya mendapat kesempatan besar pada tahun 1989 dan menandatangani kontrak dengan label musik. Lagu hit pertamanya, "Cidro", menjadi sangat populer di Belanda dan Suriname - dua negara dengan diaspora Jawa yang besar. Ini juga membuka jalan bagi musik campursari untuk masuk ke pasar mainstream.


Ketika Kempot melakukan tur ke Belanda pada tahun 1993, ia terharu melihat para penggemarnya menghafal lirik lagunya. Kemudian ia merilis sepuluh album lagi di Belanda dan Suriname.


Dalam beberapa tahun terakhir, musik campursari Kempot mengalami kebangkitan popularitas di kalangan generasi muda. Lagu-lagunya terus memukau para romantikus putus asa di seluruh dunia.

 
Red.


×