Notification

×

Kode Iklan Disini

Kode Iklan Disini

Hadapi Kondisi Darurat di Laut, Taruna AAL Dilatih Sea Survival

Rabu, 08 Maret 2023 | Maret 08, 2023 WIB Last Updated 2023-03-09T04:18:19Z

SIBERSATU.COM - AAL, Surabaya, Untuk menghadapi keadaan darurat yang sewaktu-waktu terjadi dalam pelayaran atau penugasan, 250 Taruna-Taruni  Akademi Angkatan laut (AAL) Tingkat I Angkatan ke-71 dilatih bertahan hidup di laut yang dikemas dalam sebuah latihan praktek (Lattek) Sea Survival.
 
Lattek Sea Survival dibuka Kepala Departemen Pelaut Akademi Angkatan Laut (Kadeppel AAL) Kolonel Laut (P) Dr. Hendriman Putra mewakili Gubernur AAL Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi di Kolam Renang Jala Krida Tirta, AAL Bumimoro, Surabaya, Selasa (8/3).
 
Menurut Kadeppel AAL selaku Pimpinan Lattek Sea Survival mengatakan, bahwa Sea Survival merupakan cara bertahan hidup di laut apabila menghadapi situasi yang darurat pada saat dinas di atas kapal/KRI.
 
Ia menekankan kepada anak asuhnya agar selalu memperhatikan dan mengikuti apa yang disampaikan pelatih agar para Taruna memahami dan mengerti pentingnya pengetahuan tentang Sea Survival sebagai bekal dalam penugasan nantinya.
 
“Gunakan waktu secara efektif dan seefisien mungkin demi tercapainya peningkatan kualitas dan ketrampilan dasar Taruna Tingkat I, perhatikan faktor keamanan sesuai dengan standard operating procedure untuk menghindari kerugian personel dan materiil,” pesan Kadeppel AAL.
 
Sementara itu Palaklat Lattek Sea Survival Mayor Laut (P) Kaso menjelaskan latihan akan dilaksanakan selama lima hari mulai tanggal 06 hingga 10 Maret 2023 mendatang, dibawah bimbingan pelatih dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada II.
 
Adapun tujuan dari lattek ini adalah untuk membekali para Taruna agar memiliki ketrampilan tentang pengetahuan sea survival dan cara bertahan hidup di laut dalam keadaan darurat, sehingga nantinya di harapkan dapat mengaplikasikan di dalam kedinasan.

Selain itu dengan lattek sea survival ini para Taruna di harapkan juga mampu mengetahui dan memahami fase-fase keadaan bahaya, memahami tentang permasalahan umum sea survival, memahami tentang peralatan penolong sea survival dan kegunaannya serta mengetahui dan memahami cara pemakaian peralatan penolong perorangan dan kelompok, ungkapnya.

Red.
×