Selanjutnya berdasarkan pada perintah komando atas, unsur udara TNI AL ini untuk melaksanakan penyisiran dan penantauan melalui udara terkait aktifitas kapal asing tersebut.
Setelah melakukan kontak dan dipastikan kapal tersebut melanggar batas serta tidak mengikuti aturan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kapal Perang Indonesia yang sudah siaga tempur melaksanakan peluncuran misil guna menghancurkan sasaran.
Dua misil yang diluncurkan dari KRI R.E. Martadinata berhasil mengenai sasaran, selanjutnya disusul oleh peluncuran dua misil berikutnya dari KRI Jhon Lie yang juga mengenai sasaran.
Terpantau dari Pesud CN235 melalui FLIR (Forward Lookinh Infra Red) dengan resolisi kamera High Definition yang merupakan salah satu perangkat yang terpasang di pesud CN235 ini.
Kemampuan Pesud ini selain sebagai perpanjangan mata, yang mengemban tugas Maritime Patrol, kemampuan seperti ini sangat dibutuhkan untuk mengonfirmasi sasaran sehingga meminimalisir kerugian materil.
Setelah terkonfirmasi empat misil mengenai sasaran, kapal masih belum juga tenggelam, untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari kapal tersebut, 2 bom dari pesawat F-16 TNI AU dijatuhkan dan berhasil mengenai sasaran tersebut. Perlahan kapal yang menjadi sasaran tenggelam dan terbelah menjadi tiga bagian.
Skenario diatas merupakan bagian dari skenario Latihan Gabungan TNI 2023 yang dilaksanakan di sekitar selat Bali. Latihan Gabungan ini merupakan bentuk sinergitas dan soliditas TNI serta sebagai bagian dari profesionalisme.
Sebagai bagian dari TNI AL, Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) turut serta dalam kegiatan yang telah dilaksanakan selama tiga hari dengan berbagai macam operasi diantaranya Dukungan Penerjunan, Patroli Maritim, dan lainnya.
