TNI AL-Puspenerbal (1/8/2023) | (Dispen Puspenerbal). Pasukan Pendarat Marinir berhasil mendarat dan menguasai daerah pendaratan di Pantai Banongan Situbondo, Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksda TNl Dr. Imam Musani menyaksikan secara langsung Manuver Lapangan (Manlap) Latihan Gabungan (Latgab) TNI Dharma Yudha Tahun 2023, Selasa (1/8/2023).
Pantai Banongan Berhasil dikuasai oleh pasukan pendarat Marinir dengan dibantu tembakan dari KRI sampai Tank Amphibi Maririnir berhasil menduduki dan memukul mundur pasukan musuh.
Selanjutnya, pasukan gabungan TNI menyerang musuh melalui Darat, Laut dan Udara yang bertempat di Titik Pantau T12 Puslatpur 5 Baluran.
Menkopolhukam Prof. Dr. Mahfud MD, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jendral TNI Dudung Abdurrachman, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo beserta seluruh jajaran pejabat utama masing-masing angkatan ikut menyaksikan kegiatan manuver lapangan tersebut.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2023 bertujuan untuk menguji kesiapsiagaan setiap Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan).
Yudo menjelaskan latihan gabungan itu berisi operasi lintas udara, laut gabungan, udara gabungan, amfibi, darat gabungan, operasi pendaratan, serta latihan daratan khusus dan operasi dukungan.
"Ini sudah sesuai dengan sistem latihan pembinaan TNI, di mana dari matra-matra ini sudah melakukan latihan puncak. Saat ini genap empat tahun, kami lakukan latihan gabungan TNI," kata Panglima TNl.
Yudo mengatakan latihan gabungan itu diikuti Kogabwilhan I, Kogabwilhan II, dan Kogabwilhan III di lokasi berbeda-beda. Latihan itu juga diperankan langsung oleh setiap panglima komando utama (pangkotama), termasuk dirinya selaku Panglima TNI.
"Nah, selama ini karena belum ada Kogabwilhan, ini selalu diperankan, ditunjuk pejabat komando utama operasi. Sekarang ini tidak, karena memang sudah ada kotama Kogabwilhan tadi, yang memiliki tugas mengkoordinir kotama ops, baik TNI AD, TNI AL, TNI AU, sesuai dengan wilayahnya itu," jelas Yudo.
Walaupun Indonesia dalam kondisi damai, menurut dia, latihan militer itu tetap diperlukan, karena dalam kondisi apa pun TNI harus siap untuk berperang demi menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Latihan gabungan itu dilakukan secara serentak dan melibatkan 7.500 prajurit dari tiga matra, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara. Selain itu, berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI juga dikerahkan dalam latihan gabungan tersebut.