Notification

×

Kode Iklan Disini

Kode Iklan Disini

Tolak Lupa Tragedi Gunung Butak, Prajurit Puspenerbal Tabur Bunga di Monumen HR-3602

Minggu, 13 Agustus 2023 | Agustus 13, 2023 WIB Last Updated 2023-08-14T03:01:05Z

TNl AL-Puspenerbal (14/8/2023) | (Dispen Puspenerbal). Menolak lupa peristiwa tragedi jatuhnya HR-3602 dalam misi kemanusiaan  2 Juli 2017 silam, prajurit Skuadron 400 Wing Udara 2 Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Puspenerbal) bersama personel Kantor SAR Semarang melaksanakan Doa dan Tabur Bunga di Monumen Heli HR-3602 di lereng Gunung Butak, Temanggung, Senin (14/8/2023).

Doa dan Tabur Bunga yang diikuti 47 personel Ron 400 dan Kantor SAR Semarang di lereng Gunung Butak Temanggung kali ini, dipimpin Komandan Skuadron 400 Wing Udara 2 Puspenerbal, Mayor Laut (P) Sutrisno dan Kepala Kantor SAR Semarang, Agus Haryono.

Komandan Skuadron 400 mengatakan, Tim berangkat dari Mako Skuadron Udara 400 menuju Desa Canggal, Kecamatan Candirejo, Kabupaten Temanggung, kemudian melakukan pendakian bersama Tim dari Kantor SAR Semarang menuju titik lokasi Monumen Pejuang Kemanusiaan HR-3602 di lereng Gunung Butak yang berada diketinggian 1600 mdpl. 

Menurutnya, kegiatan ini merupakan acara rutin yang dilakukan personel Ron 400 Wing Udara 2 Puspenerbal sebagai penghormatan kepada delapan pejuang kemanusiaan Aircrew HR-3602 dari TNl AL dan Basarnas yang gugur dalam melaksanakan misi kemanusiaan enam tahun silam. 

"Kegiatan ini juga sekaligus sebagai rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-58 Skuadron 400 Wing Udara 2 Puspenerbal yang diperingati setiap tanggal 19 Agustus," terang Sutrisno -sapaan akrab Danron 400 ini.

Pada kesempatan tersebut, prajurit Danron 400 dan personel SAR Semarang juga melaksanakan tasyakuran dan doa bersama di balai Desa Canggal yang dihadiri Lurah Desa Canggal, Dina Listiana, tokoh agama dan tokoh masyarakat Desa Canggal lainnya.

Danron 400 mengungkapkan kembali peristiwa enam tahun silam tersebut, bahwa telah gugur delapan pejuang kemanusiaan di Gunung Butak, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Tepatnya pada tanggal 2 Juli 2017 silam, delapan personel TNI AL dan Basarnas gugur, dalam tragedi jatuhnya Heli Basarnas HR-3602 jenis AS365 N3+ Dauphin.

Saat itu, Heli Basarnas terbang dari Batang untuk membantu pengamatan dan evakuasi korban letupan di Kawah Sileri Dieng. Sekitar pukul 16.17 WIB, saat melintasi perbukitan Gunung Butak, Heli Basarnas terbang rendah dan jatuh hingga menyebabkan kru dan penumpang meninggal dunia.

"Semoga para pejuang kemanusiaan tersebut diberikan tempat terbaik di sisi-Nya, dan kami para penerbang dan air crew Skuadron Udara 400 diberikan keselamatan dalam melaksanakan misi penerbangan tanpa perlu mengalami hal yang sama," pungkasnya.

×