Skrining gejala dan intervensi rontegen dada tersebut menggunakan metode internvensi Chest X Ray (rontegen dada), dilakukan oleh Tim Kesehatan Gabungan dari Dirjen Pemasyarakatan yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia beserta tim medis klinik pratama Rutan Kelas IIB Padang.
Kegiatan skrining gejala dan intervensi dada merupakan program dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan berlangsung di 374 Lapas, Rutan, LPKA dan 33 Kantor Wilayah Kemenkumham RI. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 5 (lima) hari yang diikuti oleh seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Padang yang berjumlah 864 orang.
Kegiatan Skrining dilaksanakan dengan mengambil rontgen dada. Selanjutnya apabila ditemukan ada WBP yang hasil Rontgentnya mengindikasikan adanya infeksi TBC maka akan dilakukan pemeriksaan dahak dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang dilaksanakan oleh Fasyankes setempat. Di hari pertama ini, pelaksanaan skrining diikuti oleh 200 Tahanan dengan hasil 147 orang tidak bergejala TBC dan 53 orang menunjukkan gejala yang perlu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan dahak.
Kepala Rutan Kelas IIB Padang, Welli, mengungkapkan terima kasih kepada Kemenkes yang sudah bekerja sama dengan Ditjenpas dan mensukseskan kegiatan ini.
"Terima kasih dan apresiasi kami sampaikan kepada pihak Kemenkes bekerja sama dengan Ditjenpas yang sudah menyukseskan kegiatan ini. Kegiatan ini memang perlu dilaksanakan mengingat Rutan merupakan tempat yang resiko penularan penyakit TBC nya tinggi" Ungkap Karutan
Sebelumnya, Rutan Padang sudah melaksanakan skrining awal wawancara kepada seluruh WBP Rutan Padang.
Rel