Yogyakarta | Dalam upaya untuk mendorong pemahaman dan kritisisme terhadap kondisi demokrasi di Indonesia, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berkolaborasi dengan aktivis Muhammadiyah menggelar Diskusi Kebangsaan dengan tema "Kemelut Demokrasi di Indonesia". Acara yang dihelat Luang Waktu ini dihadiri oleh mahasiswa dan pihak-pihak terkait.
Pembicara utama pada diskusi kali ini adalah Rendi Herinarso Presiden Mahasiswa UAD dan Kholida Annisa, seorang pegiat gerakan ekologi yang telah banyak memberikan kontribusi dalam analisis demokrasi di Indonesia.
Rendi Herinarso, dalam paparannya, menyoroti kemelut dalam konteks demokrasi Indonesia. “Berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh sistem demokrasi, harus kita awasi termasuk peran oligarki yang melumpuhkan sistem demokrasi tersebut dengan memaksakan dinasti politik berjalan dalam negeri ini,” pungkasnya, 25/12/2023.
Rendi juga memberikan wawasan mengenai perubahan dalam sirkulasi elit politik dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.
Sementara itu, Kholida Annisa memberikan perspektif hukum terkait kemelut demokrasi. Ia menyoroti aspek-aspek hukum yang mungkin menjadi pemicu atau solusi dalam menghadapi tantangan demokrasi di Indonesia. Kholida Annisa juga memberikan pemahaman tentang urgensi partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung proses demokrasi yang sehat.
Diskusi diakhiri dengan sesi tanya jawab yang penuh antusias dari peserta. Para peserta terlibat dalam diskusi yang mendalam mengenai solusi-solusi konkret dalam mengatasi kemelut demokrasi yang tengah dihadapi oleh Indonesia.
Dengan mengundang pembicara berkompeten dan berkualitas, Diskusi Kebangsaan yang diselenggarakan oleh BEM Fakultas Ilmu Administrasi UAD menjadi wadah bagi mahasiswa dan civitas akademika untuk mendalami isu-isu strategis yang berkaitan dengan demokrasi di Indonesia. Semoga diskusi ini menjadi titik awal bagi pemahaman yang lebih mendalam dan partisipasi aktif dalam membangun demokrasi yang lebih baik di Tanah Air.