Yogyakarta | Dalam rangka merespons dinamika politik dan demokrasi di Indonesia, Gerakan Surah Buku (GSB) beberapa komunitas lainnya menggelar Diskusi dengan tema "Meneropong Realitas Demokrasi Indonesia". Acara ini dihelat di Asrama Aceh dan dihadiri oleh mahasiswa, aktivis Muhammadiyah, dan masyarakat umum yang peduli dengan perkembangan demokrasi di Indonesia.
Pada acara yang dihadiri oleh puluhan peserta, dua pemateri menyajikan materi yang kompeten di bidangnya, yaitu Harris Aufa Syah Alam sebagai aktivis Muhammadiyah dan Eko Prasetyo pendiri Social Movement Institute, untuk membahas realitas demokrasi Indonesia.
Dalam paparannya, Harris Aufa Syah Alam menyampaikan pandangannya mengenai tantangan demokrasi di era kontemporer. “peran mayoritas, keberadaan partai oposisi, dan skor demokrasi, menjadi parameter kesehatan demokrasi di Indonesia, dengan 6,7 skor demokrasi Indonesia saat ini, Indonesia menjadi darurat akan sistem demokrasi yang diterapkan,“ katanya, (25/12/2023).
Harris Aufa juga menyoroti perubahan skor demokrasi dari tahun 2005 hingga 2020, serta pentingnya pendidikan politik bagi kader partai politik.
Sementara itu, Eko Prasetyo, dalam paparannya, mengajak peserta untuk melihat realitas demokrasi Indonesia dari perspektif historis. Ia menyoroti tokoh-tokoh seperti Soekarno, Cokroaminoto, dan Tan Malaka yang memiliki peran penting dalam pengembangan demokrasi di Indonesia. “Zaman Jokowi saat ini lebih feudal daripada zaman Kerajaan Majapahit itu sendiri,” ujar Eko Prasetyo.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang sangat interaktif, di mana peserta aktif bertanya dan menyampaikan pendapatnya terhadap realitas demokrasi yang dihadapi Indonesia saat ini. Pada penutupan, perwakilan dari GSB dan mitra penyelenggara mengucapkan terima kasih kepada pemateri, peserta, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyelenggarakan acara ini.
Mereka berharap diskusi ini dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan partisipasi aktif masyarakat dalam menyikapi dan memperbaiki sistem demokrasi di Indonesia.